Postingan

Cara Menyingkat Properti Background dengan CSS Shorthand

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita bahas tentang bagaimana gambar background bisa tetap diam saat di-scroll dengan background attachm...

Halo teman-teman!
Setelah sebelumnya kita bahas tentang bagaimana gambar background bisa tetap diam saat di-scroll dengan background attachment, sekarang kita akan belajar cara menyingkat semua properti background jadi satu baris kode saja menggunakan background shorthand.

Yup, kalau sebelumnya kita nulis satu-satu mulai dari background-color, background-image, background-repeat, dan seterusnya... dengan shorthand semuanya bisa disatukan dalam satu baris!

css_background_shorthand

Apa Itu Background Shorthand?

Background shorthand adalah cara menuliskan beberapa properti background sekaligus hanya dalam satu deklarasi. Ini bikin kode CSS jadi lebih bersih, cepat dibaca, dan mudah diatur.

Format umumnya seperti ini:

background: <color> <image> <position>/<size> <repeat> <attachment>;

Semua properti ini bisa kamu masukkan:

  • background-color

  • background-image

  • background-position

  • background-size

  • background-repeat

  • background-attachment

  • background-origin (opsional)

  • background-clip (opsional)

Tapi nggak harus semuanya kamu tulis. Kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan.

Contoh Background Shorthand Dasar

body {
  background: #f0f0f0 url('pola.png') no-repeat right top;
}

Kode di atas akan memberikan:

  • warna latar belakang: #f0f0f0

  • gambar background: pola.png

  • pengulangan: tidak (no-repeat)

  • posisi gambar: kanan atas

Contoh Background Shorthand Lengkap

.hero {
  background: #ffffff url('banner.jpg') center/cover no-repeat fixed;
}

Penjelasannya:

  • Warna: putih (#ffffff)

  • Gambar: banner.jpg

  • Posisi: tengah

  • Ukuran: cover

  • Ulangi: tidak (no-repeat)

  • Perilaku scroll: tetap (fixed)

Tips Saat Menggunakan Background Shorthand

  • Urutan penting! Pastikan posisi dan size ditulis dengan slash (/) seperti center/cover

  • Jika ada properti yang tidak kamu tulis, browser akan memakai nilai default

  • Gunakan shorthand jika kamu ingin menuliskan semua atau sebagian besar properti background

  • Kalau cuma mau ubah satu properti saja, lebih baik gunakan properti individual supaya nggak mereset yang lain

Kenapa Harus Pakai Shorthand?

  • Lebih singkat dan hemat baris kode

  • Membantu menjaga konsistensi styling

  • Mudah dipahami saat membaca ulang kode

  • Cocok banget buat styling komponen yang butuh banyak properti background sekaligus

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang saatnya kamu buka file CSS kamu, cari bagian yang punya banyak properti background, dan coba ubah jadi shorthand! Rasakan perbedaannya — lebih bersih, lebih cepat, lebih enak dibaca.

Di materi selanjutnya, kita akan mulai masuk ke topik baru yaitu JavaScript — bahasa pemrograman yang bikin halaman web kita bisa berinteraksi lebih dinamis.

Baca selengkapnya
Cara Mengatur Background Attachment di CSS

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita bahas tentang background-repeat dan background-position , sekarang kita masuk ke properti yang ngg...

Halo teman-teman!
Setelah sebelumnya kita bahas tentang background-repeat dan background-position, sekarang kita masuk ke properti yang nggak kalah keren, yaitu background attachment (pengaturan pergerakan background).

Properti ini memungkinkan kita mengatur apakah gambar background akan ikut bergulir (scroll) bersama halaman atau tetap diam di tempatnya (fixed). Yuk kita bahas cara penggunaannya!

css_background_attachment

Apa Itu Background Attachment?

Background attachment adalah properti CSS yang digunakan untuk menentukan apakah gambar background akan bergulir (scroll) bersama isi halaman atau tetap diam di tempatnya (fixed).

Properti ini memiliki dua nilai utama:

  • scroll (bergulir) → gambar akan ikut bergerak saat pengguna menggulir halaman (default)

  • fixed (tetap) → gambar background akan tetap berada di posisinya, seolah-olah menempel di jendela browser

Contoh Background Tetap (fixed)

Dengan pengaturan fixed, gambar akan tetap di tempat meskipun halaman digulir. Cocok untuk efek parallax atau bagian header yang dramatis.

body {
  background-image: url('img_tree.png');
  background-repeat: no-repeat;
  background-position: right top;
  background-attachment: fixed;
}

Dengan kode di atas, gambar akan terlihat tetap di posisi kanan atas meskipun kamu scroll halaman ke bawah.

Contoh Background Bergulir (scroll)

Kalau kamu ingin gambar ikut bergeser bersama isi halaman, cukup ubah nilainya ke scroll:

body {
  background-image: url('img_tree.png');
  background-repeat: no-repeat;
  background-position: right top;
  background-attachment: scroll;
}

Hasilnya, gambar background akan bergulir bersama isi halaman seperti elemen biasa.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Background Attachment?

Gunakan background attachment fixed jika:

  • Kamu ingin menciptakan efek visual yang dinamis

  • Halamanmu tidak terlalu panjang (agar performa tetap baik)

  • Gambar background cukup besar dan jelas

Hindari penggunaan fixed di perangkat mobile karena tidak selalu didukung dengan baik dan bisa mengganggu performa.

Tips Penggunaan Background Attachment

  • Gabungkan dengan background-size: cover untuk hasil yang lebih menyatu

  • Gunakan gambar resolusi tinggi agar tidak terlihat pecah

  • Uji efeknya di berbagai perangkat dan browser

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang coba eksplorasi penggunaan background attachment di halaman HTML kamu. Coba terapkan ke body, section, atau hero banner. Bandingkan efek scroll dan fixed, lalu lihat mana yang paling cocok untuk desain yang kamu inginkan.

Di materi selanjutnya, kita akan pelajari cara menyingkat penulisan semua properti background ke dalam satu baris menggunakan background shorthand.

Baca selengkapnya
Cara Mengatur Repeat dan Position untuk Gambar Background di CSS

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita belajar cara menambahkan gambar sebagai background , sekarang kita masuk ke bagian yang nggak kala...

Halo teman-teman!
Setelah sebelumnya kita belajar cara menambahkan gambar sebagai background, sekarang kita masuk ke bagian yang nggak kalah penting, yaitu cara mengontrol pengulangan dan posisi gambar background. Di sini kita akan belajar dua properti utama, yaitu background-repeat dan background-position.

Dengan dua properti ini, kita bisa menentukan apakah gambar background akan diulang atau tidak, dan di bagian mana gambar tersebut muncul dalam elemen HTML.

css-background-repeat

Mengenal background-repeat

Secara default, gambar background akan diulang secara horizontal dan vertikal di seluruh area elemen. Nah, properti background-repeat ini memungkinkan kita mengubah perilaku default tersebut sesuai kebutuhan.

Contoh dasar:

background-repeat: repeat;

Nilai-nilai yang bisa digunakan:

  • repeat → gambar diulang secara horizontal dan vertikal (default)

  • no-repeat → gambar tidak diulang

  • repeat-x → gambar hanya diulang horizontal

  • repeat-y → gambar hanya diulang vertikal

Contoh penggunaan:

body {
  background-image: url('pola.png');
  background-repeat: repeat-x;
}

Kalau kamu cuma ingin gambar mengalir di sisi lebar layar, cukup pakai repeat-x. Mau tampil satu kali saja? Tinggal ubah ke no-repeat.

Mengenal background-position

Posisi gambar juga penting banget, apalagi kalau kamu ingin gambar tampil hanya sekali dan di lokasi tertentu. Dengan background-position, kamu bisa menempatkan gambar di kanan, kiri, atas, bawah, atau tengah. Bisa juga pakai nilai pixel atau persen.

Contoh:

background-position: right top;

Gabungkan dengan background-repeat: no-repeat;, maka kamu punya kontrol penuh:

body {
  background-image: url('hero.jpg');
  background-repeat: no-repeat;
  background-position: center center;
}

Kombinasi Kedua Properti

Kombinasikan background-repeat dan background-position untuk mengatur layout gambar dengan rapi dan proporsional:

.container {
  background-image: url('icon.png');
  background-repeat: no-repeat;
  background-position: left bottom;
}

Pakai Persen dan Pixel Juga Bisa

Kamu juga bisa pakai ukuran absolut seperti pixel atau relatif seperti persen:

header {
  background-image: url('logo.png');
  background-repeat: no-repeat;
  background-position: 20px 10px;
}

footer {
  background-position: 50% 100%;
}

Tips Supaya Background Lebih Optimal

  • Pakai no-repeat untuk elemen dekoratif agar nggak ramai

  • Posisi center center cocok banget buat gambar utama

  • Uji desain kamu di layar kecil dan besar

  • Coba juga gabungkan dengan background-size biar hasilnya makin pas

Yuk Coba Sekarang!

Sekarang giliran kamu coba sendiri. Gunakan background-repeat dan background-position untuk menata gambar di halamanmu. Kamu bisa mulai dari pattern sederhana, lalu eksplorasi posisi kanan atas, tengah, atau kiri bawah. Rasakan langsung perbedaan tampilannya!

Di materi selanjutnya, kita akan bahas properti CSS berikutnya yaitu background-attachment, untuk membuat gambar background tetap diam saat halaman digulir.

Baca selengkapnya
Cara Menambahkan Gambar Latar Belakang di CSS

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita belajar bagaimana memberi warna latar pada elemen dengan background-color , sekarang kita naik le...

Halo teman-teman!
Setelah sebelumnya kita belajar bagaimana memberi warna latar pada elemen dengan background-color, sekarang kita naik level sedikit. Kali ini kita akan bahas cara menambahkan gambar latar belakang di CSS dengan properti background-image.

Properti ini bisa bikin tampilan web kamu jadi lebih keren, karena selain warna, kamu juga bisa menggunakan gambar, tekstur, atau pola sebagai latar belakang. Tapi tentu saja, kita juga harus tetap perhatikan keterbacaan dan kenyamanan desainnya.

css-background-images

Apa Itu background-image?

background-image adalah properti di CSS yang digunakan untuk menyisipkan gambar sebagai latar belakang dari suatu elemen HTML. Gambar ini bisa berasal dari file lokal atau dari URL.

Contoh dasar penggunaannya:

body {
  background-image: url('gambar.jpg');
}

Bagaimana Gambar Ditampilkan Secara Default?

Secara default, gambar latar akan mengulang (repeat) baik secara horizontal maupun vertikal untuk mengisi seluruh area elemen. Mirip seperti motif ubin yang terus diulang sampai penuh.

Kalau gambar kamu kecil, dan kamu tidak ingin gambar tersebut diulang-ulang, kita bisa hentikan dengan properti tambahan seperti background-repeat: no-repeat — tapi kita akan bahas itu di materi selanjutnya.

Gambar Latar Tidak Hanya untuk body

Meskipun sering digunakan untuk body, kamu juga bisa menambahkan gambar latar belakang ke elemen lain seperti:

.card {
  background-image: url('pola.png');
}

header {
  background-image: url('header.jpg');
}

Hal ini bisa kamu manfaatkan untuk mempercantik tampilan kartu konten, header, bahkan tombol atau section tertentu.

Tips Memilih Gambar Latar

  • Pastikan gambar tidak mengganggu keterbacaan teks

  • Gunakan gambar dengan ukuran file kecil agar loading halaman tetap cepat

  • Untuk teks di atas gambar, bisa tambahkan layer semi-transparan agar kontras lebih jelas

  • Gunakan gambar yang sesuai dengan tema dan suasana website kamu

Contoh kombinasi layer transparan:

.overlay {
  background-image: url('foto.jpg');
  background-color: rgba(0, 0, 0, 0.3);
  background-blend-mode: darken;
  color: white;
  padding: 40px;
}

Apakah background-image Bisa Dipakai Bareng background-color?

Jawabannya: Bisa banget!

Kamu bisa menggabungkan warna dan gambar dalam satu elemen. Misalnya, warna bisa menjadi fallback jika gambar gagal dimuat, atau bisa digunakan bersamaan dengan mode campuran (blend mode).

.hero {
  background-color: #cccccc;
  background-image: url('hero.jpg');
  background-blend-mode: overlay;
}

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang giliran kamu buat eksperimen! Coba tambahkan gambar latar belakang ke elemen body, header, atau kartu konten di websitemu. Gunakan gambar yang ringan dan tetap ramah untuk teks. Lalu, jangan lupa eksplorasi kombinasi dengan warna juga.

Di materi selanjutnya, kita akan bahas lebih lanjut tentang pengaturan lanjutan seperti background-repeat dan background-position agar gambar kamu tampil lebih presisi dan tidak mengganggu tampilan.

Baca selengkapnya
Cara Memberi Warna Latar Belakang dengan CSS

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita belajar tentang warna HSL dan HSLA , sekarang kita lanjut ke sesuatu yang sering banget kita pakai...

Halo teman-teman!
Setelah sebelumnya kita belajar tentang warna HSL dan HSLA, sekarang kita lanjut ke sesuatu yang sering banget kita pakai dalam CSS, yaitu memberi warna latar belakang dengan properti background-color.

Bayangkan kamu lagi bikin lukisan digital. Sebelum mulai menggambar, tentu kita butuh kanvas — nah, warna latar inilah kanvasnya. Dengan CSS, kita bisa bikin setiap elemen HTML tampil beda lewat warna latar yang menarik.

css-background

Apa Itu background-color?

background-color adalah properti di CSS yang digunakan untuk mengatur warna latar belakang suatu elemen HTML. Elemen apapun bisa kita beri warna latar — mulai dari body halaman, paragraf, header, tombol, sampai div kecil.

Contoh sederhana:

body {
  background-color: lightblue;
}

Kalau diterapkan ke HTML:

<body>
  <h1>Selamat datang!</h1>
</body>

Maka seluruh latar halaman akan berubah jadi biru muda. Simpel, kan?

Format Warna yang Bisa Kita Gunakan

Untuk menetapkan warna di background-color, kita bisa pakai beberapa jenis format warna:

  • Nama warna CSS:

    div {
      background-color: coral;
    }
    
  • Kode Hex:

    div {
      background-color: #ffcc00;
    }
    
  • RGB:

    div {
      background-color: rgb(255, 0, 0);
    }
    
  • RGBA (dengan transparansi):

    div {
      background-color: rgba(0, 0, 0, 0.5);
    }
    
  • HSL dan HSLA:

    div {
      background-color: hsla(180, 100%, 50%, 0.3);
    }
    

Jadi kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan desain kamu. Mau warna solid? Pakai hex atau nama warna. Mau efek transparan? Pakai RGBA atau HSLA.

Transparansi pada background-color

Kadang kita ingin warna latar yang sedikit transparan, supaya elemen di bawahnya tetap kelihatan. Nah, di sinilah kita pakai RGBA atau HSLA.

Contoh efek semi-transparan:

.overlay {
  background-color: rgba(255, 255, 255, 0.6);
}

Ini akan memberikan efek putih setengah transparan yang keren buat lapisan atas gambar atau konten lainnya.

Contoh Kombinasi CSS dengan background-color

.container {
  background-color: #f9f9f9;
  padding: 20px;
  border-radius: 10px;
  box-shadow: 0 4px 6px rgba(0,0,0,0.1);
}

.button {
  background-color: #007bff;
  color: white;
  padding: 10px 16px;
  border: none;
  border-radius: 5px;
  cursor: pointer;
}

.button:hover {
  background-color: #0056b3;
}

Dengan styling seperti ini, tampilan web kamu jadi lebih menarik dan profesional.

Tips Memilih Warna Latar

  • Pastikan teks tetap mudah dibaca (kontras penting!)

  • Gunakan warna cerah untuk alert atau highlight

  • Gunakan warna lembut untuk latar konten utama

  • Jangan lupa uji kombinasi warna di perangkat berbeda

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang giliran kamu untuk eksplorasi! Buka editor HTML dan CSS kamu, lalu coba tambahkan warna latar ke berbagai elemen. Coba berbagai format warna, dari nama warna, hex, RGB, hingga RGBA atau HSL. Bandingkan hasilnya dan lihat mana yang paling cocok buat proyekmu.

Dengan memahami cara kerja background-color, kamu sudah selangkah lebih dekat untuk bikin tampilan website yang keren dan nyaman dilihat.

Di materi selanjutnya, kita akan belajar gimana caranya menambahkan gambar sebagai latar belakang elemen HTML dengan background-image.

Baca selengkapnya
Mengenal Warna HSL dan HSLA di CSS

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita belajar tentang warna hex , sekarang kita lanjut ke satu format warna yang sering dibilang paling ...

Halo teman-teman!
Setelah sebelumnya kita belajar tentang warna hex, sekarang kita lanjut ke satu format warna yang sering dibilang paling "visual" di CSS, yaitu HSL dan HSLA.

Dengan HSL, kita bisa menentukan warna berdasarkan tiga komponen: Hue (warna utama), Saturation (kejenuhan warna), dan Lightness (kecerahan). Lalu HSLA adalah versi tambahannya dengan satu nilai ekstra: Alpha, untuk transparansi.

Kalau RGB itu seperti mencampur cahaya, maka HSL lebih seperti berpikir pakai roda warna. Yuk kita bahas satu per satu!

css-colors-hsl

Apa Itu Hue?

Hue adalah jenis warna yang kamu pilih dari roda warna. Nilainya dari 0 sampai 360:

  • 0 = merah

  • 120 = hijau

  • 240 = biru

Contoh:

h1 {
  color: hsl(0, 100%, 50%); /* merah terang */
}

Semakin kamu ubah nilainya, warnanya pun ikut bergeser di lingkaran warna.

Apa Itu Saturation?

Saturation menunjukkan seberapa kuat warna tersebut.

  • 100% berarti warnanya penuh

  • 0% berarti jadi abu-abu (tidak ada warna)

Contoh:

p {
  color: hsl(240, 0%, 50%); /* abu-abu */
}

Mau warna yang cerah dan berani? Naikkan saturation-nya!

Apa Itu Lightness?

Lightness adalah seberapa terang atau gelap warna kamu.

  • 0% = hitam total

  • 50% = normal

  • 100% = putih total

Contoh:

div {
  background-color: hsl(120, 100%, 25%); /* hijau tua */
}

Dengan main di nilai lightness ini, kamu bisa dapat efek bayangan atau highlight tanpa harus ganti warna dasar.

Format Lengkap HSL

Format dasar penulisannya seperti ini:

hsl(hue, saturation, lightness)

Contoh lain:

.box {
  border: 2px solid hsl(30, 100%, 50%); /* oranye */
}

Mengenal HSLA: Transparansi di Dunia HSL

Sama seperti RGBA, kita bisa tambahkan nilai transparansi ke format HSL dengan Alpha. Nilai alpha berada antara 0 (transparan penuh) sampai 1 (tidak transparan).

Contoh:

.overlay {
  background-color: hsla(0, 100%, 50%, 0.3); /* merah semi transparan */
}

Ini sangat berguna kalau kamu ingin buat efek layering, highlight, atau elemen dengan latar belakang transparan.

Kelebihan Menggunakan HSL dan HSLA

  • Lebih intuitif dan mudah dibayangkan daripada RGB

  • Mudah mengatur tone warna (terang-gelap) tanpa ganti hue

  • Sangat fleksibel untuk membuat tema desain yang harmonis

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang waktunya kamu eksplorasi warna pakai HSL dan HSLA! Buka file CSS kamu, lalu coba ubah warna teks, latar, atau border menggunakan nilai hsl() dan hsla(). Mainkan kombinasi hue, saturation, dan lightness sampai kamu dapat warna yang cocok.

Kalau kamu suka main desain atau UI, format HSL ini bisa bikin kamu lebih mudah membuat variasi warna yang nyambung satu sama lain.

Di materi selanjutnya, kita akan belajar cara memberikan warna latar belakang ke elemen HTML dengan properti background-color.

Baca selengkapnya
Cara Menggunakan Warna Hex di CSS

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita membahas tentang format warna RGB dan RGBA , sekarang kita akan bahas tentang cara menggunakan war...

Halo teman-teman!
Setelah sebelumnya kita membahas tentang format warna RGB dan RGBA, sekarang kita akan bahas tentang cara menggunakan warna hex di CSS.

Format hex ini sering banget muncul di dunia desain web, baik dari aplikasi desain seperti Figma maupun tools palet warna. Kode hex juga jadi favorit karena bentuknya ringkas, akurat, dan cocok untuk semua jenis elemen.

css-colors-hex

Apa Itu Warna Hex?

Hex (atau heksadesimal) adalah format warna yang ditulis dengan awalan tanda pagar # diikuti enam digit kombinasi angka dan huruf (0–9 dan A–F). Enam digit ini mewakili tiga komponen warna dasar:

  • Dua digit pertama untuk merah (Red)

  • Dua digit berikutnya untuk hijau (Green)

  • Dua digit terakhir untuk biru (Blue)

Format umumnya:

#RRGGBB

Contoh:

  • #ff0000 → merah penuh

  • #00ff00 → hijau penuh

  • #0000ff → biru penuh

  • #000000 → hitam

  • #ffffff → putih

Cara Pakai Hex di CSS

Sama seperti warna lain, kode hex bisa digunakan di properti seperti color, background-color, border-color, dan lainnya.

Contoh:

body {
  background-color: #f0f0f0;
}

h1 {
  color: #333333;
}

button {
  border: 1px solid #cccccc;
}

Shortcut Hex 3 Digit

Beberapa warna bisa ditulis dengan lebih singkat menggunakan format hex 3 digit. Format ini berlaku jika setiap digit warna dobel.

Contoh:

  • #f00 sama dengan #ff0000

  • #0f0 sama dengan #00ff00

  • #00f sama dengan #0000ff

  • #fff sama dengan #ffffff

Hemat karakter, hasilnya tetap sama!

Contoh Kombinasi Warna Hex

Berikut contoh kombinasi warna hex dalam sebuah layout:

.container {
  background-color: #ffffff;
  color: #333333;
  border: 1px solid #dddddd;
  padding: 20px;
}

.button-primary {
  background-color: #0077cc;
  color: white;
}

.alert {
  background-color: #ffcc00;
  color: #333;
}

Tips Biar Warna Hex-mu Konsisten

  • Simpan warna-warna utama proyekmu agar mudah digunakan ulang

  • Gunakan tool seperti coolors.co untuk bikin palet warna harmonis

  • Perhatikan kontras agar teks tetap terbaca

  • Gunakan hex 3 digit kalau warnanya mendukung, biar ringkas

Kelebihan dan Kekurangan Hex

Kelebihan:

  • Ringkas dan umum digunakan

  • Mudah dikopi dari banyak tool desain

  • Akurat untuk warna solid

Kekurangan:

  • Tidak mendukung transparansi (beda dengan RGBA atau HSLA)

  • Tidak se-intuitif HSL dalam mengatur kecerahan atau kejenuhan

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang giliran kamu untuk bereksperimen. Coba ubah warna latar, warna teks, atau warna border dengan hex. Lihat hasilnya dan mulai pilih mana warna favoritmu!

Kalau kamu suka desain yang rapi dan profesional, hex bisa jadi pilihan utama buat styling elemen di halaman web.

Di materi selanjutnya, kita akan belajar tentang warna HSL dan HSLA yang lebih fleksibel dalam mengatur tone warna.

Baca selengkapnya
Cara Mengatur Warna dengan RGB dan RGBA di CSS

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita mengenal berbagai cara menggunakan warna di CSS , sekarang kita akan lebih fokus ke satu format w...

Halo teman-teman!

Setelah sebelumnya kita mengenal berbagai cara menggunakan warna di CSS, sekarang kita akan lebih fokus ke satu format warna yang sering banget dipakai dalam desain modern — yaitu RGB dan RGBA.

Kalau kamu ingin punya kontrol lebih dalam menentukan warna, terutama yang nyambung ke transparansi dan efek visual, maka RGB dan RGBA ini wajib kamu kuasai!

Gambar: Perbandingan warna solid (RGB) dan warna transparan (RGBA) ditampilkan dalam bentuk kotak-kotak berwarna.

Apa Itu Warna RGB di CSS?

RGB adalah singkatan dari Red, Green, Blue. Kamu bisa membuat hampir semua warna hanya dengan mencampur tiga warna dasar ini. Format penulisannya di CSS seperti ini:

rgb(merah, hijau, biru)

Setiap nilai warna bisa berkisar dari 0 sampai 255. Contoh:

h1 {
  color: rgb(255, 0, 0); /* merah */
}

p {
  background-color: rgb(0, 255, 0); /* hijau */
}

Apa Itu RGBA dan Kenapa Penting?

RGBA adalah versi lanjutan dari RGB yang punya tambahan nilai keempat, yaitu alpha. Nilai alpha menentukan tingkat transparansi elemen — dari 0 (benar-benar transparan) sampai 1 (benar-benar solid).

Formatnya:

rgba(merah, hijau, biru, transparansi)

Contoh:

.box {
  background-color: rgba(0, 0, 255, 0.5); /* biru transparan */
}

Dengan RGBA, kamu bisa bikin efek seperti overlay, bayangan, atau highlight yang lebih lembut dan modern.

Kapan Harus Pakai RGB atau RGBA?

  • Gunakan RGB kalau kamu ingin warna solid tanpa efek transparan

  • Gunakan RGBA saat kamu ingin elemen tampil transparan atau semi-transparan

Contohnya:

  • Overlay pada gambar

  • Tombol hover dengan efek fade

  • Box highlight yang nggak nutup seluruh background

Tips Memilih Warna RGB dan RGBA

  • Kalau kamu sudah punya warna hex tapi pengen pakai RGB, kamu bisa konversi dengan tools seperti rgbtohex.net

  • Gunakan nilai alpha antara 0.1 sampai 0.6 untuk efek transparan yang lembut

  • Pastikan warna tetap terbaca, terutama saat dipakai di atas background berwarna

Contoh Kombinasi RGB dan RGBA

.card {
  background-color: rgba(255, 255, 255, 0.8);
  color: rgb(50, 50, 50);
  border: 1px solid rgb(200, 200, 200);
  padding: 20px;
  box-shadow: 0 0 10px rgba(0, 0, 0, 0.2);
}

Kombinasi ini sering banget dipakai di UI modern — tampilan bersih, terang, dan sedikit transparansi untuk efek lapisan.

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang giliran kamu eksperimen pakai RGB dan RGBA di file CSS kamu. Coba ubah warna teks, latar belakang, atau tambahkan efek overlay. Lihat perbedaan antara warna solid dan warna transparan. Seru banget buat eksplorasi!

Di materi selanjutnya, kita akan bahas format warna lainnya yaitu kode hex di CSS. Format ini juga penting banget dan sering digunakan bareng RGB dan RGBA.

Baca selengkapnya
Mengenal Warna di CSS

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita membahas cara menambahkan komentar di CSS , sekarang kita masuk ke bagian yang lebih seru, yaitu ...

Halo teman-teman!

Setelah sebelumnya kita membahas cara menambahkan komentar di CSS, sekarang kita masuk ke bagian yang lebih seru, yaitu belajar tentang warna di CSS. Warna itu nggak cuma soal tampilan, tapi juga soal kesan dan kenyamanan saat kita membaca atau menggunakan website.

Dengan warna, kita bisa membuat halaman web jadi lebih menarik, lebih mudah dibaca, bahkan bisa membangun suasana tertentu. Dan kabar baiknya — CSS menyediakan beberapa cara berbeda untuk menuliskan warna. Yuk, kita pelajari satu per satu!

css_colors

Format Penulisan Warna dalam CSS

CSS mendukung beberapa format penulisan warna, di antaranya:

  • Nama warna (misalnya: red, skyblue, black)

  • Kode HEX (seperti #ff0000)

  • RGB (Red, Green, Blue)

  • HSL (Hue, Saturation, Lightness)

Setiap format punya karakteristik sendiri dan bisa digunakan sesuai kebutuhan desain.

1. Nama Warna

CSS sudah mengenali lebih dari 140 nama warna standar.

Contoh:

color: red;
background-color: skyblue;

Cara ini cocok kalau kamu ingin cepat dan menggunakan warna umum.

2. Warna dengan Kode HEX

Kode HEX biasanya diawali dengan tanda pagar (#) dan terdiri dari kombinasi angka dan huruf.

Contoh:

color: #ff0000;   /* merah */
color: #00ff00;   /* hijau */
color: #0000ff;   /* biru */

HEX sering digunakan karena singkat dan didukung luas oleh semua browser.

3. Format RGB

RGB menunjukkan campuran tiga warna utama (merah, hijau, biru) dalam angka dari 0 sampai 255.

Contoh:

color: rgb(255, 0, 0);     /* merah */
color: rgb(0, 255, 0);     /* hijau */
color: rgb(0, 0, 255);     /* biru */

4. Format HSL

HSL lebih deskriptif secara visual karena kita bisa mengatur:

  • Hue (nada warna) dalam derajat

  • Saturation (kejenuhan warna)

  • Lightness (tingkat terang)

Contoh:

color: hsl(0, 100%, 50%);   /* merah */
color: hsl(120, 100%, 50%); /* hijau */
color: hsl(240, 100%, 50%); /* biru */

Kapan Harus Menggunakan Format Tertentu?

  • Gunakan nama warna untuk proyek cepat atau prototipe

  • Gunakan HEX kalau kamu pakai tools desain seperti Figma atau Photoshop

  • Gunakan RGB atau HSL saat kamu butuh fleksibilitas atau efek visual (misalnya transparansi atau animasi warna)

Tips Menggunakan Warna dengan Baik

  • Pastikan kontras warna cukup agar teks mudah dibaca

  • Hindari penggunaan terlalu banyak warna berbeda dalam satu halaman

  • Gunakan warna yang selaras dengan identitas brand

  • Simpan palet warna utama dalam satu tempat agar konsisten

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang coba buka editor kamu, dan mulai ganti warna teks, background, atau elemen lainnya menggunakan format yang berbeda. Coba eksplorasi warna favoritmu dan rasakan pengaruhnya terhadap tampilan keseluruhan halaman.

Di materi selanjutnya, kita akan belajar lebih dalam tentang format RGB dan RGBA, termasuk bagaimana cara menambahkan transparansi pada warna!

Baca selengkapnya
Cara Menambahkan Komentar di CSS

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita membahas bagaimana cara menambahkan CSS ke HTML , kali ini kita akan bahas fitur kecil tapi penti...

Halo teman-teman!

Setelah sebelumnya kita membahas bagaimana cara menambahkan CSS ke HTML, kali ini kita akan bahas fitur kecil tapi penting dalam CSS, yaitu komentar. Yup, meskipun komentar tidak memengaruhi tampilan halaman web, tapi mereka sangat membantu saat kita ingin menjelaskan maksud dari suatu bagian kode — terutama saat kita bekerja dalam tim atau saat kita buka ulang kode yang pernah kita buat sebelumnya.

css-comments

Apa Fungsi Komentar di CSS?

Komentar di CSS berguna sebagai catatan yang hanya bisa dibaca oleh kita sebagai developer. Komentar ini diabaikan oleh browser, jadi nggak akan berpengaruh ke tampilan halaman. Kita bisa pakai komentar untuk:

  • Menjelaskan maksud dari bagian kode tertentu

  • Menandai bagian layout seperti header, footer, atau section utama

  • Menonaktifkan bagian kode untuk percobaan atau debugging

Cara Menulis Komentar di CSS

Formatnya sangat simpel. Cukup gunakan tanda berikut:

/* Ini komentar */

Teks apa pun yang ada di antara /* dan */ akan dianggap sebagai komentar.

Contoh penggunaan:

/* Warna latar dan teks untuk halaman utama */
body {
  background-color: #f9f9f9;
  color: #333;
}

/* Gaya untuk tombol utama */
.button-primary {
  background-color: #007bff;
  color: white;
  border-radius: 4px;
}

Menonaktifkan Kode Sementara

Kadang kita ingin menguji perubahan tanpa benar-benar menghapus kode aslinya. Nah, komentar bisa digunakan untuk "menyembunyikan" sementara bagian CSS tersebut.

/*
.button-primary {
  background-color: red;
}
*/

Teknik ini sangat berguna saat kamu sedang melakukan eksperimen atau mengecek bug di styling.

Tips Menggunakan Komentar dengan Efektif

  • Gunakan komentar seperlunya saja. Jangan terlalu banyak supaya kode tetap bersih.

  • Berikan penjelasan yang singkat tapi jelas. Misalnya, “/* Style untuk bagian header */”

  • Gunakan komentar untuk menandai bagian besar layout: header, navigasi, footer, dll.

  • Hindari komentar yang tidak relevan atau sudah tidak sesuai dengan isi kode.

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang kamu bisa buka file CSS kamu dan mulai menambahkan komentar di tempat-tempat penting. Coba beri catatan di awal setiap section styling, atau beri label untuk tombol, layout, dan elemen lainnya.

Dengan membiasakan diri menulis komentar, kita bisa membuat kode lebih mudah dipahami, baik oleh kita sendiri di masa depan, maupun oleh teman yang membaca atau mengembangkan kode kita.

Di materi selanjutnya, kita akan mulai bahas tentang warna di CSS — dari format dasar sampai pilihan warna yang bisa bikin tampilan web kamu makin menarik!

Baca selengkapnya
Cara Menyisipkan CSS ke dalam HTML

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita mengenal simple selectors dalam CSS , sekarang kita akan belajar gimana cara menyisipkan CSS ke d...

Halo teman-teman!

Setelah sebelumnya kita mengenal simple selectors dalam CSS, sekarang kita akan belajar gimana cara menyisipkan CSS ke dalam halaman HTML. Ini adalah salah satu pondasi penting supaya semua style yang kita buat bisa tampil di browser.

Bayangin kamu lagi milih outfit buat website kamu — CSS itulah yang ngatur gaya tampilannya. Nah, untuk “memakaikan” CSS itu ke halaman HTML, kita punya tiga cara utama: inline CSS, internal CSS, dan external CSS. Masing-masing punya kelebihan dan situasi pemakaian yang berbeda.

Tiga cara menyisipkan CSS ke HTML ditampilkan seperti lemari baju: aksesori (inline), pakaian unik (internal), dan desain khusus dari penjahit (external).

Inline CSS

Inline CSS digunakan langsung di dalam elemen HTML, lewat atribut style. Biasanya dipakai kalau kita cuma ingin mengatur satu atau dua properti secara cepat.

Contoh:

<h1 style="color: blue; text-align: center;">Halo Dunia!</h1>

Kelebihan:

  • Cepat dan langsung terlihat hasilnya

  • Cocok untuk perubahan kecil atau styling darurat

Kekurangan:

  • Kurang rapi kalau digunakan banyak

  • Sulit untuk pemeliharaan jangka panjang

Internal CSS

Internal CSS ditulis di bagian <head> dalam file HTML. Gaya yang dibuat akan berlaku untuk seluruh halaman, dan tidak memerlukan file terpisah.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
  <style>
    body {
      background-color: linen;
    }
    h1 {
      color: maroon;
      margin-left: 40px;
    }
  </style>
</head>
<body>
  <h1>Selamat Datang!</h1>
  <p>Ini contoh internal CSS.</p>
</body>
</html>

Kelebihan:

  • Gaya langsung terhubung dengan HTML

  • Cocok untuk proyek kecil atau satu halaman saja

Kekurangan:

  • Tidak bisa dipakai ulang di halaman lain

External CSS

Ini adalah cara paling umum dan direkomendasikan untuk proyek berskala besar. CSS ditulis di file terpisah (biasanya berekstensi .css) dan dipanggil ke HTML menggunakan tag <link>.

Contoh file HTML:

<head>
  <link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>

Isi file style.css:

body {
  background-color: #f0f0f0;
}
h1 {
  color: navy;
}

Kelebihan:

  • Bisa dipakai ulang di banyak halaman

  • Memudahkan pengelolaan dan perawatan

  • File HTML tetap bersih dan ringan

Kekurangan:

  • Butuh satu file tambahan

  • Perlu koneksi antara HTML dan CSS yang benar

Urutan Prioritas (Cascading Order)

Ketika ada lebih dari satu jenis CSS yang diterapkan ke elemen yang sama, browser akan mengikuti aturan urutan prioritas:

  1. Inline CSS akan menang atas semuanya

  2. Internal CSS akan menimpa external CSS jika muncul setelahnya

  3. External CSS akan berlaku selama tidak ditimpa oleh dua jenis di atas

Contoh situasi:

  • Jika style.css menetapkan warna biru untuk h1, tapi internal CSS menetapkan warna oranye, maka h1 akan berwarna oranye (karena internal muncul setelah external).

  • Tapi kalau elemen h1 juga punya inline CSS style="color: green;", maka warna hijau yang menang.

Tips Memilih Jenis CSS yang Tepat

  • Gunakan inline CSS hanya jika sangat dibutuhkan dan hanya untuk satu elemen

  • Gunakan internal CSS untuk halaman tunggal atau prototipe

  • Gunakan external CSS untuk website dengan banyak halaman atau proyek jangka panjang

Yuk Coba Sendiri!

Kamu bisa mulai dengan membuat tiga file HTML berbeda, lalu coba masing-masing teknik: satu dengan inline CSS, satu dengan internal CSS, dan satu lagi dengan external CSS. Bandingkan hasilnya, dan lihat mana yang menurutmu paling nyaman untuk dipakai.

Dengan menguasai cara menyisipkan CSS ini, kamu sudah selangkah lebih dekat untuk jadi master styling web!

Di materi selanjutnya, kita akan bahas tentang bagaimana menambahkan komentar di dalam CSS agar kode kamu makin rapi dan mudah dipahami.

Baca selengkapnya
Mengenal Simple Selectors dalam CSS untuk Pemula

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita membahas syntax CSS dan bagaimana struktur penulisan yang benar, sekarang kita akan lanjut menge...

Halo teman-teman!

Setelah sebelumnya kita membahas syntax CSS dan bagaimana struktur penulisan yang benar, sekarang kita akan lanjut mengenal simple selectors. Ini adalah jenis selector paling dasar dalam CSS dan penting banget untuk kamu kuasai sebelum masuk ke selector yang lebih kompleks.

Simple selectors digunakan untuk memilih elemen HTML berdasarkan nama tag, class, atau ID. Yuk kita bahas satu per satu supaya makin paham!

css-selectors

Apa Itu Selector dalam CSS?

Selector adalah bagian dari syntax CSS yang digunakan untuk memilih elemen HTML yang ingin kita beri gaya (style). Tanpa selector, kita nggak bisa menentukan elemen mana yang harus diubah tampilannya.

Simple selectors terdiri dari tiga jenis:

1. Selector Berdasarkan Nama Tag

Selector ini memilih elemen berdasarkan nama tag HTML-nya langsung. Misalnya kita ingin memberi warna biru ke semua elemen <p>.

p {
  color: blue;
}

Contoh penggunaan di HTML:

<p>Ini paragraf pertama.</p>
<p>Ini paragraf kedua.</p>

Semua paragraf akan berubah jadi biru karena selector p berlaku untuk semua elemen <p>.

2. Selector Berdasarkan Class

Selector ini digunakan untuk memilih elemen yang memiliki atribut class. Di CSS, penulisan class diawali dengan titik (.).

.kotak {
  width: 100px;
  height: 100px;
  background-color: green;
}

HTML-nya:

<div class="kotak"></div>
<div class="kotak"></div>

Semua elemen dengan class kotak akan diberi gaya sesuai kode CSS di atas.

3. Selector Berdasarkan ID

ID bersifat unik, jadi hanya digunakan untuk satu elemen saja. Penulisan ID di CSS diawali dengan tanda pagar (#).

#judul {
  font-size: 24px;
  color: red;
}

HTML-nya:

<h1 id="judul">Ini adalah judul utama</h1>

Karena id="judul" hanya dipakai satu kali, maka gaya ini hanya berlaku ke satu elemen saja.

Perbedaan Antara Class dan ID

Kadang pemula bingung: kapan harus pakai class dan kapan pakai ID?

Class ID
Bisa digunakan oleh banyak elemen Hanya boleh satu kali dalam satu halaman
Ditulis dengan titik (.) Ditulis dengan pagar (#)
Cocok untuk grup elemen yang punya gaya seragam Cocok untuk satu elemen khusus

Tips: Gunakan class jika kamu ingin menerapkan style ke beberapa elemen sekaligus. Gunakan ID jika kamu ingin menandai elemen spesifik yang benar-benar unik.

Menggabungkan Beberapa Selector

Kita juga bisa menggunakan beberapa selector sekaligus untuk memberikan gaya yang sama ke elemen berbeda:

h1, h2, p {
  font-family: Arial, sans-serif;
}

Artinya, semua <h1>, <h2>, dan <p> akan memakai font yang sama.

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang giliran kamu buat eksperimen! Coba buat file HTML sederhana, lalu tambahkan style dengan selector yang berbeda-beda. Bisa dimulai dari memberi warna ke paragraf, menata ukuran kotak dengan class, atau memberi gaya unik ke judul dengan ID.

Semakin sering latihan, kamu akan makin terbiasa menggunakan selector yang tepat. Ini adalah dasar penting sebelum kamu belajar selector yang lebih kompleks seperti pseudo-class dan kombinator.

Terus semangat ya teman-teman! Jangan takut coba-coba, karena dari situ kita bisa belajar lebih cepat dan lebih dalam.

Di materi selanjutnya, kita akan bahas tentang bagaimana cara menyisipkan CSS ke dalam file HTML secara praktis dan efisien.

Baca selengkapnya
Mengenal Syntax CSS agar Web Kamu Tampil Lebih Rapi

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita membahas tentang pengenalan CSS , seperti cara menyisipkannya ke HTML dan kenapa CSS penting untu...

Halo teman-teman!

Setelah sebelumnya kita membahas tentang pengenalan CSS, seperti cara menyisipkannya ke HTML dan kenapa CSS penting untuk mempercantik tampilan web, sekarang kita masuk ke bagian yang lebih teknis tapi tetap seru — yaitu syntax CSS.

Syntax ini penting banget karena jadi dasar dari semua kode CSS yang kita tulis. Kalau kita sudah paham cara menulis CSS dengan benar, dijamin langkah-langkah selanjutnya akan terasa jauh lebih mudah dan menyenangkan.

Struktur penulisan CSS yang rapi, dengan anotasi selector, properti, dan nilai.

Struktur Dasar CSS

CSS bekerja berdasarkan aturan yang disebut rule-set. Setiap rule-set terdiri dari dua bagian utama:

selector {
  property: value;
}

Contohnya:

h1 {
  color: blue;
  font-size: 24px;
}

Mari kita bahas bagian-bagiannya:

  • Selector adalah elemen HTML yang ingin kita beri gaya

  • Property adalah atribut yang ingin kita atur, misalnya warna, ukuran teks, atau jarak antar elemen

  • Value adalah nilai dari properti tersebut

Mengenal Selector, Properti, dan Nilai

Untuk lebih memahami syntax CSS, yuk kita kenali tiga elemen pentingnya satu per satu.

Selector bisa berupa:

  • Nama tag HTML, seperti h1, p, atau a

  • Class, diawali dengan titik (.), seperti .judul

  • ID, diawali dengan pagar (#), seperti #menu

Properti mengatur tampilan visual elemen. Contohnya:

  • color untuk warna teks

  • font-size untuk ukuran huruf

  • background-color untuk warna latar belakang

Nilai (value) menentukan hasil akhir dari properti. Misalnya:

p {
  color: red;
  font-size: 18px;
}

Contoh Lain Penggunaan Syntax CSS

Yuk lihat contoh lainnya yang sedikit lebih kompleks:

.button {
  background-color: #28a745;
  color: white;
  padding: 10px 15px;
  border-radius: 5px;
  border: none;
}

Di sini kita menargetkan elemen dengan class .button dan memberikan beberapa gaya sekaligus, seperti warna latar belakang, warna teks, padding, dan border.

Tips Menulis CSS yang Rapi dan Konsisten

Supaya kode CSS kamu tetap rapi dan enak dibaca:

  • Gunakan indentasi yang konsisten untuk setiap rule-set

  • Tambahkan komentar di bagian penting agar mudah dipahami

  • Kelompokkan rule-set berdasarkan fungsinya, misalnya header, konten utama, dan footer

Contoh penulisan yang rapi:

/* Bagian header */
header {
  background-color: #f8f9fa;
  padding: 20px;
}

/* Judul utama */
h1 {
  font-size: 32px;
  color: #333;
}

Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari

Beberapa hal yang sering bikin error saat menulis CSS:

  • Lupa menambahkan titik koma (;) setelah setiap properti

  • Tidak menutup tanda kurung kurawal ({})

  • Salah ketik nama properti, misalnya background-colour (yang benar: background-color)

  • Menambahkan tanda kutip pada nilai yang tidak membutuhkannya

Biasakan untuk selalu cek ulang kode sebelum menyimpannya, ya!

Yuk Coba Sendiri!

Sekarang saatnya kamu praktik. Coba buat file HTML dan tambahkan CSS menggunakan struktur syntax yang sudah kita pelajari. Mulailah dari memberi warna pada teks, mengatur ukuran font, atau menata jarak antar elemen.

Semakin sering latihan, kamu akan makin terbiasa dengan format penulisan CSS. Dan yang paling penting: jangan takut buat mencoba!

Kalau ada error, jangan langsung panik. Anggap aja itu bagian dari proses belajar. Setiap kesalahan bisa jadi pelajaran yang berharga buat kamu di masa depan.

Di materi selanjutnya, kita akan bahas tentang macam-macam CSS Selector dan gimana cara memilih elemen HTML dengan lebih fleksibel dan akurat.

Baca selengkapnya
Kenalan dengan CSS agar Web Kamu Makin Keren

Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita belajar dasar-dasar HTML , seperti membuat struktur halaman dan menambahkan elemen-elemen dasar ...

Halo teman-teman!

Setelah sebelumnya kita belajar dasar-dasar HTML, seperti membuat struktur halaman dan menambahkan elemen-elemen dasar seperti gambar, link, dan teks, sekarang saatnya kita lanjut ke tahap berikutnya: mempercantik tampilan halaman web.

Pernah lihat halaman HTML yang cuma berisi teks hitam di latar putih? Polos banget, ya? Nah, di sinilah CSS mulai beraksi! CSS (Cascading Style Sheets) bisa bantu kita menambahkan warna, mengatur ukuran teks, memberi jarak antar elemen, bahkan bikin layout yang responsif.

css-intro

Apa Itu CSS dan Mengapa Penting

CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. Gampangnya, CSS ini adalah "fashion designer"-nya website kita. Kalau HTML adalah kerangkanya, CSS itu yang bikin tampilannya jadi menarik dan enak dipandang.

Bayangin aja kamu punya halaman HTML yang ibaratnya seperti kaos putih polos. Nah, CSS itu cat warna, pola, dan gaya yang kamu tambahkan biar kaosnya jadi keren.

Tanpa CSS, halaman web kita cuma akan berisi teks hitam di latar putih. CSS membantu membuat tampilan lebih menarik, nyaman dibaca, responsif di berbagai ukuran layar, dan konsisten di seluruh halaman. Selain itu, kita juga bisa mengatur warna, ukuran, posisi elemen, jenis font, bahkan efek animasi. Jadi, selain tampil lebih keren, pengalaman pengguna juga jadi lebih baik.

Cara Menambahkan CSS ke HTML

Untuk menerapkan CSS ke halaman HTML, ada tiga cara umum yang bisa kamu pakai:

Inline CSS

Style ditulis langsung di tag HTML. Cocok untuk perubahan cepat dan elemen tunggal.

<p style="color: blue; text-align: center;">Halo Dunia!</p>

Internal CSS

Style ditulis di dalam tag <style> di bagian <head> HTML. Cocok untuk satu halaman saja.

<head>
  <style>
    p {
      color: blue;
      text-align: center;
    }
  </style>
</head>

External CSS

Style ditulis di file terpisah lalu dipanggil dari HTML menggunakan tag <link>.

<head>
  <link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>

Isi dari style.css bisa seperti ini:

p {
  color: blue;
  text-align: center;
}

Dasar Penulisan CSS

Struktur penulisan CSS sangat sederhana:

selector {
  property: value;
}

Contoh penerapan:

h1 {
  color: green;
  font-size: 32px;
}

Selector bisa berupa nama tag HTML, class, id, atau kombinasi. Misalnya:

.judul {
  font-weight: bold;
  font-size: 24px;
}

#menu {
  background-color: #f2f2f2;
  padding: 10px;
}

CSS juga bisa digunakan untuk elemen lainnya, seperti:

ul {
  list-style-type: square;
  padding-left: 20px;
}

button {
  background-color: #4CAF50;
  color: white;
  padding: 10px 20px;
  border: none;
  border-radius: 5px;
  cursor: pointer;
}

.container {
  width: 80%;
  margin: auto;
  display: flex;
  justify-content: space-between;
}

Tips Belajar CSS

Kalau kamu masih baru belajar CSS, berikut beberapa tips buat kamu:

  • Nggak usah hafalin semua properti, cukup tahu fungsinya

  • Gunakan fitur Inspect Element di browser untuk eksperimen langsung

  • Mulai dari style dasar, nanti pelan-pelan bisa naik ke animasi atau layout

  • Jangan takut salah, karena salah itu bagian dari belajar

Tahukah kamu? CSS pertama kali dirilis tahun 1996. Sekarang sudah berkembang jadi CSS3, yang mendukung layout fleksibel seperti Flexbox dan Grid, animasi transisi, bahkan variabel layaknya bahasa pemrograman. Keren, kan?

Yuk Coba Sendiri

Biar makin paham, langsung praktikkan semua contoh di atas di file HTML dan CSS kamu. Coba ubah warna, tambahkan font baru, atau bikin tombol yang bisa berubah saat disentuh.

Belajar coding itu nggak selalu mulus, tapi setiap error adalah pelajaran. Nikmati prosesnya, terus semangat, dan jangan ragu buat tanya atau eksplorasi hal baru. Siapa tahu, dari belajar CSS ini kamu jadi terinspirasi buat bikin web portofolio sendiri!

Di materi selanjutnya, kita akan bahas tentang struktur sintaks CSS secara lebih dalam. Jadi jangan ke mana-mana, ya!

Baca selengkapnya